Judul yang frontal yaa?? Yups, memang
sengaja aku tulis judul tersebut sesuai dengan keadaan aku bahkan mungkin
temen-temenku selama belajar kuliah Kimia Dasar dengan dosen yang sangat ‘luar
biasa’ yang tentunya kami ketahui bersama (kita sebut saja “beliau”). Yaahh..
kenapa aku coba mengulik tentang perkuliahan ini, karena kini aku baru
menemukan arti yang sesungguhnya (cieleh bahasanya)..
Rabu, 24 Juli 2013 (15 Ramadhan 1434 H)
siang aku bersiap tuk mengikuti responsi remedial Kimdas. Satu hari yang lalu
aku baru saja kembali ke Bandung setelah seminggu berada di Cirebon,
mendapatkan SMS yang tak sedap dibaca membuatku harus terbang ke kota kembang
ini lagi. Pukul 12.30 ku coba menelpon teman, “Mak, Pak (sensor) udah ada
dikelas?” tanyaku. “udah ada huy, ini udah ada” sambil ku dengar suara dosen
yang sedang berbicara sayup-sayup dari telepon. Langsung saja ku tancap gas
(padahal gak ada motor) ke gedung JICA di ruang E306, beruntung beliau tidak
mengusirku dari kuliahnya. Aku menyimak materi yang disampaikan beliau.
Cuaca diluar sangat cerah, dari dulu
sampai sekarang memang perkuliahan yang diajarkan beliau bagi kami membosankan
dan membuat takut, ntah karena apanya (??). karena materi yang disampaikan
sedikit mengulas tentang kimia, tetapi banyak tentang ceramah kehidupan. Siang itu
pun, aku sedikit mencatat materi, tetapi justru lebih banyak mencatat omongan
beliau. Berikut beberapa kata yang berhasil saya catat:
“Apa itu berpikir kreatif?” kami diam.
Beliau melanjutkan sambil terus merangkai kata yang coba dikeluarkan. “berpikir
kreatif itu berpikirnya berjalan menggunakan pengetahuan yang sudah ada;
menghasilkan keputusan yang benar. Ditangan orang yang kreatif barang-barang
yang tidak berguna bisa diubah menjadi barang yang bermanfaat. Jika orang
tersebut diberikan pertanyaan maka dia diam sebentar lalu menjawab. Goblok..
jika orang dikatakan kreatif tidak pernah membaca. Tai.. jika membaca tidak menghafal.
Orang baca surat Al-Fatihah saja harus menghafal nya dulu untuk membaca, masa
ayatnya harus loncat-loncat. Pengetahuan menentukan pikiran kita. Kalo kamu ga
membaca?? GOBLOK kamu..” Betul juga.
“coba mahasiswa kimia ditanya kalau
didunia ini gak ada N2, gimana? Ga tau? Tuh kan, ga bisa jawab itu
karena kamu ga tahu, coba kalau kamu tahu. N2 itu.......” bla bla
menjelaskan
“jangan marah dikatakan bodoh. Toh,
kita juga memang bodoh. Orang lain berkembang saya gini-gini aja. Kalau
kemaluannya kecil gak marah. Kalau kemaluannya besar pasti tersinggung” lhoo..
“Kebenaran yang pasti itu sudah di cek
berkali-kali. Orang indonesia sekarang mah belum apa-apa juga udah dikit-dikit
di publish di internet, tulisan nya yang salah diliat orang kemudian dicopy dan
begitu seterusnya, apaan itu??”
“ginieh deh, kamu pernah kan nulis
surat? Buat orang tua, buat jantung hati?? Berapa kali kertas robekan yang kamu
buang, itu menuntut kebenaran.”
“Nulis Kamus Kimia itu bukan karena
ingatan, tapi karena membaca. Dulu, saya buat buku tersebut seperti orang
sinting, saya seperti kamus berjalan, kalau kamu tanya tentang kimia? Saya tahu
semua. Dapetnya apa? Yaa lumayan lah buat nambah gaji” sambil tersenyum.
“Kenapa begitu? Karena saya mendalami
ini” seraya menunjuk kamus tersebut.
Dan inilah pernyataan beliau yang
sampai sekarang masih mengena.
“kenapa kita begini (goblok)???”
“itu karena kita sendiri males
belajar/membaca, akui sajalah. Males ah? Main ah? ‘itikaf di mall?? Dan bisa
aja dapet guru yang tidak bertanggung jawab”
“karena kamu mempunyai tugas berat
nanti di bidang kimia. Itu sama saja IBADAH. Saya mendengar ceramah dari MZ
gini: kalau kamu mengumpulkan harta, maka kamu harus menjaganya, kalau kamu
mengumpulakan ilmu, maka ilmu itu akan menjagamu. Ilmu tidak pernah berkurang.
Menjadikan orang lain lebih cerdas, punya pengetahuan baru.”
“ya sudah, tinggal bekerja keras kalau
tidak siapa yang mau mengangkat kita?”
Dan beliau menutup perkuliahannya
Aku pun akhirnya belajar sendiri
dirumah untuk besok remedial. Tetapi sayang, esok harinya beliau sakit jadi
diundur hari jumat siang. Kami belajar lagi untuk memantapkan.
Hari H, cuaca cerah. Langit biru. Awan
putih. Alhamdulillah dimudahkan.
Aku dan beberapa teman sepakat punya
ide untuk meminta tanda tangan beliau di buku kamus kimia sebagai
kenang-kenangan dari penulis aslinya. Beliau bisa. Dan tertulis dibuku itu:
Semoga bermanfaat
Tanda tangan
Semoga jadi pintar
#@( So Sweet )@#
^_^
ditulis oleh : Wahyu Quraniyanto / 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
JANGAN RAGU....KOMENT YUK!!!