Latest Post

Takbir Keliling Yu'?? ^___^

Written By HIMASIS on Rabu, 07 Agustus 2013 | 22:26



Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Kegamangan pasti dirasakan kita semua sekitar 3 jam yang lalu. Bagaimana tidak, pemerintah pun ternyata mengalami kegalauan dalam menentukan 1 Syawal 1434 H. suasana seperti tahun kemarin, ba’da ashar tadi tidak ada gema takbir. Tapi ini dia sensasinya ^___^
Masya Allah! Percaya atau ga, hari ini sekampung jadi artis J Ko’ bisa? Bisa dooong, seperti biasa, blok kami mengadakan tarling. Ini tarling bukan sembarang tarling, bukan gitar dan suling yang terkenal dari Cirebon, tapi takbir keliling. Yups! Khas pake lampion yang khusus dibuat guru ngaji saya, warnanya cuma putih doang lampionnya, sudah tak warna warni lagi seperti zaman kita dulu. Iyalah! Dulu kita-kita sendiri yang bikin, jadi bebas, secentil dan sesuka hati bikin lampionnya, hahaha. Tradisi yang tak hilang, keramaian yang sungguh menggetarkan hati, tetap ramai dan antusias. Banyak yang mengambil gambar maupun video kami dari gadgetnya masing-masing, hohoho. Cuma kita yang melintas disana, jadi puas-puasin deh masuk gambar. Kali ini bagi saya tarling itu tadabur keliling. Kenapa? Sepanjang kami melintasi blok, berbagai kegiatan terekam mata yang telah Allah anugrahkan kepada saya. Manakala kami bisa beramai-ramai keliling desa, banyak diantara mereka yang tak henti berharap untuk mendapatkan kepastian hidup besok. Tapi itu tak membuat wajah mereka kalah sumringah dengan muka kita. Jangan sampai baju baru belum ada kita naroh muka kusut kaya keset masjid, hehehe. Yups! Mari sambut hari esok dengan kesucian yang telah kita persiapkan sejak 1 Ramadhan 1434 H kemarin. Selamat jalan Ramadhan 1434 H dan selamat datang 1 Syawal 1434 H. Bagi yang penasaran dengan keabsahan cerita saya ini, boleh langsung datang ke Jalan Ki Sulaiman, Blok Siwalan-Bale Gede, Desa Megu Cilik Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. :)
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah, Mohon Maaf Lahir dan Batin buat semua temen-temen, maaf ya yang udah sms ga bisa bales, ga bisa ngucapin lewat sms, soalnya Hp saya tadi lagi nyalurin hobinya, berenang :’(
Penulis: nisa-anellis
Alumni: 2011

Besudut, Anak Rimba Pertama yang Masuk Universitas

Written By HIMASIS on Selasa, 06 Agustus 2013 | 09:13



"Ya, kita amat bersyukur mendapat kabar Besudut salah seorang anak rimba yang merupakan binaan kita berhasil lulus masuk Universitas Jambi pada PMB 2013," kata staf Humas KKI Warsi, Sukmareni, di Jambi, Selasa (30/7/2013).

Reni mengatakan, keberhasilan Besudut yang dalam dunia pendidikan formal memakai nama Abdul Jalil tersebut telah berhasil meretas stigma masyarakat selama ini yang menganggap anak rimba akan selalu terbelakang dalam hal dunia pendidikan.

"Besudut adalah salah satu anak pendampingan kita selama bertahun-tahun belakangan yang berhasil menggapai asanya bisa mengecap dunia pendidikan formal sampai ke perguruan tinggi demi mewujudkan cita-citanya menjadi guru," ungkap Reni.

Menurut Reni, Besudut lulus di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) setelah mengikuti tes yang diselenggarakan di Unja pada Juni lalu.

Sebelumnya, tambah Reni, Besudut adalah satu-satunya anak rimba yang telah berhasil lulus UN SMA dengan nilai rata-rata yang meyakinkan, yakni 6,8, di sekolah formal yang diikutinya.

"Dahulu, sejak awal Besudut memang adalah salah satu anak rimba yang paling gigih menjadi anak terpelajar," katanya.

Besudut selama ini paling bersemangat mengikuti program pendidikan alternatif yang digelar KKI Warsi. Dia masuk SD pada umur yang sudah kelewat dewasa. Karena itu, setelah mengikuti serangkaian tes, dia langsung diterima di kelas IV.

"Namun, berkat prestasinya, selanjutnya dia bisa dinyatakan langsung masuk ke kelas VI. Maka, jadilah dia berhasil menyelesaikan SD hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun," ujar Reni.

Selanjutnya pada jenjang SMP dan SMA dia nyaris tanpa menemui kendala sehingga akhirnya dia berhasil lulus SMA pada usia 22 tahun dan kini sudah berhasil masuk Unja dengan baik.

"Dengan keberhasilan Besudut yang hingga kini masih terus beraktivitas mengajar anak-anak rimba di kawasan tempat tinggalnya di hutan Sarolangun dan Merangin dengan status guru pendamping fasilitator pendidikan KKI Warsi," katanya.

Reni mengatakan, pihaknya mengharapkan Besudut dapat pula memotivasi anak-anak Rimba lainnya untuk juga giat mengejar cita-citanya seperti hal paradigma anak rimba masa kini yang semakin maju menyentuh dunia formal.
Komunitas Konservasi Indonesia Warsi Jambi mengungkapkan, Besudut, seorang anak rimba dari Suku Anak Dalam, berhasil lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru Universitas Jambi dan menjadi anak rimba pertama yang masuk jenjang pendidikan tinggi formal.


sumber : Kompas

Pemerintah Belanda Berikan 20 Beasiswa "StuNed" untuk Indonesia





 KOMPAS.com - Pemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia memberikan dua puluh beasiswa Studeren in Nederland (StuNed) atau Studi di Belanda. Beasiswa ini diberikan untuk pelatihan Strategic Environment Assessment (SEA) towards Sustainable Marine, Coastal and Small Island Development.

Pelatihan ini dirancang untuk kelompok atau ‘tailor-made training’ kepada Kementerian Kelautandan Perikanan (KKP) Indonesia. Beasiswa yang diberikan adalah beasiswa penuh yang meliputi biaya pendidikan, perjalanan internasional dan selama di Belanda, biaya hidup, serta asuransi.

Sekretaris Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sri Atmini, M.Sc, di Jakarta, Minggu (5/8/2013), mengatakan pelatihan ini ditujukan untuk mendukung program KKP dalam melaksanakan Strategic Environment Assessment atau Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam perencanaan pembangunan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil.

"Setelah pelatihan di Belanda nanti para peserta akan membantu staf KKP lainnya dalam menyusun petunjuk pelaksanaan KLHS di wilayah kelautan dan pesisir," ujar Sri kepada Kompas.com.

Sri menuturkan, penerima beasiswa tersebut terdiri atas delapan belas staf dari Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan dua staf Sekretaris Jenderal KKP. Selama tiga minggu mereka akan mengikuti pelatihan di Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation (dalam bahasa Belanda dikenal dengan singkatan ITC), yang merupakan bagian dari University of Twente, di kota Enschede, Belanda.

Sementara itu, menurut Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, sebagai negara anggota Uni Eropa, Belanda telah menerapkan KLHS terhadap semua perencanaan dan program pembangunan sejak 2001. Dengan demikian, pengalaman Belanda bisa dijadikan referensi bagi pelaksanaan KLHS.

Sebelum berangkat, KKP akan menyelenggarakan pre-training untuk penyamaan pemahaman tentang materi pelatihan di Belanda, bekerjasama dengan Universitas Indonesia.

"Nantinya, selain belajar teori KLHS, mereka juga akan melakukan kunjungan kerja ke beberapa instansi terkait di Belanda yang menangani kelautan dan pesisir," kata Mervin.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau KLHS merupakan salah satu tool dalam proses perumusan kebijakan, rencana dan program pemerintah dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengimplementasikan UU 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup sekaligus UU no 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, melalu peningkatan kapasitas sumber daya manusia berkaitan dengan implementasi KLHS di bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil.

"Khususnya yang berhubungan isu tata ruang laut, kawasan konservasi dan isu-isu pengembangan pesisir lainnya seperti reklamasi pesisir dan rehabilitasi pesisir," timpal Sri.

Ramadhanku sudah memasuki babak Grand Final

Written By HIMASIS on Senin, 05 Agustus 2013 | 09:22

Layaknya sebuah pertandingan bulu tangkis. Seorang pemain sekelas Taufik Hidayat atau Lin Dan yang telah menjuari olimpiade harus melewati pertandingan demi pertandingan untuk melaju menjadi a winner. Hmm... berbicara mengenai pertandingan bulu tangkis kan ada beberapa babak nih, ada babak penyisihan, babak perdelapan final, babak semi final sampai yang terakhir babak final. Semakin memasuki babak akhir para penonton pun semakin berjubel memenuhi stadion untuk mendukung jagoannya ato sekedar melihat pertandingan yang berkualitas.

Lantas, apa hubungan nya dengan bulan ramadhan??? Bener ga bener nih, sesuai fakta di lapangan. Di masjid-masjid kita terjadi fenomena yang unik. Malam pertama puasa, masjid terasa sempit; jamaah membludak. Begitu sampai malam ke 5 atau 7. Memasuki malam-malam pertengahan, jamaah semakin maju; maju kedepan; masjid terasa semakin luas. Dan malam-malam terakhir di bulan ramadhan; jamaah berjubel bukan di masjid tapi di mall-mall, pasar-pasar, jalan-jalan. Sibuk mencari kebutuhan untuk lebaran. Hanya sedikit orang saja yang tetap bertahan di masjid, mereka ini lah orang-orang pilihan yang telah melalui beberapa babak layaknya pertandingan bulu tangkis.

Padahal, di zaman Rasulullah dulu. Kalo ramadhan sudah memasuki malam-malam terakhir, para sahabat mengencangkan ikat pinggang; memperbanyak ibadah kepada Allah. Karena mereka tahu pada malam-malam tersebut Allah mengobral pahala kebaikan hingga terhitung 1000 bulan yang kita kenal dengan malam Lailatul Qadar. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Qadr ayat 3-5: “malam kemulian (lailatul qadar) itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” Subhanallah,.. bukankah itu janji Allah untuk Hamba-nya yang mencari malam kemulian tersebut?.

Yuukk aahh, kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Berusaha menjadi yang terbaik di mata Allah.

Ingat, tujuan akhir kita berpuasa adalah untuk mencapai derajat Taqwa. Apa indikatornya?? Sesuai dengan isi materi pengajian yang pernah aku dengar, inilah jawabannya.

Puasa bertujuan untuk mencapai derajat manusia yang bertaqwa kepada Allah. Bagaimana bisa dikatakan bertaqwa? Apa yang bisa dilihat seseorang itu bertaqwa atau tidak? Ada 5 kuncinya.
P.U.A.S.A
P=Pengendalian diri
Puasa mengajarkan kita untuk bisa mengontrol diri dari perbuatan yang tidak baik.
U=Ulul Albab
Puasa menjadikan kita untuk selalu berdzikir (mengingat Allah) dan berfikir; bulan pengajaran.
A=Amanah
Puasa mengajarkan kita untuk jujur memegang amanah, tanpa harus orang lain tahu kita menjalankannya atau tidak.
S=Syahwat
Orang yang berpuasa dituntut untuk menjaga nafsunya. Nafsu mata, nafsu telinga, nafsu mulut, nafsu hati, nafsu akal dan nafsu kemaluan.
A=Akhlak
Puasa menjadikan kita menjadi seorang yang berakhlak mulia, senang menolong, bersedekah, peka terhadap sesama.

Dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat 133-136 dijelaskan bahwa ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah: (1) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun sempit, (2) orang yang menahan amarahnya, (3) orang yang memaafkan kesalahan orang lain, (4) orang yang bertobat (memohon ampunan) Allah jika ia mengerjakan perbuatan keji dan zalim. Bagi mereka disediakan surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.

Kawan, adakah ciri-ciri tersebut yang melekat pada diri kita?? Kalo belum, yuk, kita perbaiki diri kita untuk mencapai derajat ketaqwaan kita.

Jadikan malam-malam terakhir bulan ramadhan ini (juga siang-siangnya) untuk kita melakukan ibadah terbaik, Raih sebanyak-banyak pahala dari Allah dan tetap mencari keridhaan-Nya. karena kita tidak bisa menjamin bisa bertemu lagi dengan ramadhan tahun depan.

Fastabiqul Khairat.
Wassalamualaikum Wr Wb
^_^

oleh
Wahyu Quraniyanto

Alumni SMAN1S Semangat Berbagi

Hari-hari terakhir Ramadhan ini, alumni SMAN 1 Sumber kelas XII IPA 2 lulusan 2011 atau sering disebut D’PARO (Dua belas iPA loRO) yang saat ini menginjak tahun kedua bisa kembali berkumpul dan bertatap muka dengan teman sejawatnya dahulu. Setiap tahunnya dibulan ramadhan sudah menjadi agenda rutinan D’PARO mengadakan kegiatan reunian yang biasa dikemas dalam acara buka bersama. Selain untuk menjalin kembali silahturami ukhuwah islamiyah, acara bukber tersebut juga dijadikan sebagai ajang untuk memupuk rasa solidaritas kekeluargaan yang sudah terbangun semenjak sama-sama menimba ilmu 3 tahun silam.

Pengertian bukber bagi D’PARO juga sering diartikan sebagai wadah temu kangen melepas kerinduan sekaligus kembali mengenang masa-masa indah jaman SMA dahulu. Meskipun sama-sama memiliki kesibukan dan sudah terpisahkan oleh tembok sukses masing-masing, baik kawan yang kini bekerja maupun kawan yang saat ini meneruskan studinya ke luar daerah tetapi pondasi sikap kekeluargaan D’PARO yang dulu dibangun masih terasa hangat dan harmonis sampai saat ini. Bukti kesolidan dan kekompakan D’PARO tersebut yakni tahun ini bisa berhasil mengadakan kembali acara reunian buka bersama yang mudah-mudahan diridhoi Allah SWT. Berbeda dengan konsep buka bersama tahun sebelumnya yang biasanya diadakan di rumah makan, namun kali ini acara bukber D’PARO memilih tempat Panti Asuhan dengan mengambil tema “Mari Kumpul, Mari Peduli, Mari Berbagi Kepada Anak Yatim dan Piatu”.
Kegiatan buka puasa untuk pertama kalinya diadakan pada hari Sabtu (3/8) 2013 bertempat di Panti Asuhan Daarul Muttaqin di jalan Evakuasi, Cirebon. Panti Asuhan Daarul Muttaqin yang disinggahi D’PARO pada acara buka puasa bersama berada dibawah naungan Yayasan Daarul Sholihin atau Yayasan Penyantunan dan Pendidikan Anak Yatim Piatu sering disinggkat Yappa (The Foundation For Helping Orphans With Their Education). Uniknya panti asuhan Daarul Muttaqin ditempati oleh santri laki-laki dan perempuan yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). Total penghuni panti asuhan Daarul Muttaqin berjumlah 48 orang saja.

Sebagai alumni SMAN 1 Sumber khususnya siswa D’PARO, kegiatan buka puasa bersama anak-anak yang tinggal di panti asuhan merupakan agenda pertama kali diketuai oleh Wahyudi Guntoro (Penggagas) dan disekretarisi langsung oleh vice president D’PARO tempo dulu sekaligus merangkap bendahara oleh Nurma Rosiana. Acara buka puasa bersama santri dan santriwati panti asuhan Daarul Muttaqin dibuka dengan pembacaan doa dan shalawat oleh pengurus panti asuhan dilanjutkan sambutan oleh Muh. Haidir Ali selaku perwakilan dari panitia acara buka bersama. Kemudian acara diserahkan kepada Rachmat Bayu bersama Fina selaku MC untuk memandu jalannya acara.

Rangkaian acara yang telah dipersiapkan salahsatunya yaitu games yang bertemakan “Pecahkan Balon Temanmu”. Peraturan dari games tersebut simple sekali yaitu setiap peserta membawa balon yang telah diikatkan dikakinya, lalu peserta berkewajiban untuk melindungi balon tersebut dan harus memecahkan balon dikaki lawannya, maka siapa saja yang berhasil mempertahankan balon supaya tidak pecah sampai bertahan diakhir maka dianggap sebagai sang juara. Meskipun panitia sempat mengkhawatirkan acara bakal riuh dan ricuh akan tetapi acara tetap berlangsung aman dan damai, games tersebut malah mengundang ketawa terbahak-bahak dari penonton yang menyaksikan. Bahkan terdengar suara teriak-teriak histeris pasalnya balon salahsatu peserta diincar oleh banyak lawannya yang mencoba memecahkan. Acara tersebut terbilang seru, asik, dan meriah tentunya karena games tersebut memperebutkan hadiah silver queen yang telah disiapkan oleh panitia. Sampai diakhir penghujung games didapatlah 1 orang pemenang dari santri dan 3 orang pemenang dari santriwati. Penyerahan hadiah diserahkan langsung oleh Muh. Haidir dan Nurma Rosiana sebagai perwakilan D’PARO.

Acara tidak berhenti sampai disitu, sambil menunggu waktu adzan berkumandang para hadirin baik itu panitia, santri, santriwati, dan tamu undangan yang hadir disuguhkan oleh penampilan da’i cilik yang memberikan tausyiah dan menyampaikan banyak materi dakwah, penampilan da’i cilik tersebut mendapat banyak pujian hingga mengundang decak kagum para hadirin. Setelah diisi oleh tausyiah acara dilanjutkan dengan pembacaan sholawat bersama-sama sampai tibanya adzan maghrib. Saat adzan magrib berkumandang, santri dan santriwati, tamu undangan, dan para member D’PARO dihidangkan takjil khas saat berbuka puasa yaitu kolak yang sering kita jumpai di kios-kios penjual jajanan berbuka puasa. Agenda kegiatan dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah antara santri dan santriwati dengan kawan D’PARO.
Sehabis shalat magrib dilanjutkan dengan makan menu ayam bakar dan serundeng plus capcay yang telah dipesan dengan duduk lesehan membentuk posisi melingkar. Sebelum makan dimulai terlebih dulu membaca do’a makan bersama yang dipimpin oleh seorang santri dan kemudian memulai makan bersama-sama. Setelah makan selesai, seluruh panitia melakukan bersih-bersih bersama ditempat tersebut, ini menunjukan bahwa sebagai generasi muda harus mencintai lingkungan dan memberikan contoh yang baik kepada santri dan santriwati untuk peduli kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Acara dilanjutkan dengan pemberian sedikit sembako dan uang santunan kepada perwakilan pengurus panti asuhan Daarul Muttaqin dan pembagian THR oleh Kakak Nurma Rosiana untuk hari raya Idhul Fitri juga menambah keceriaan para santri dan santriwati. Acara ditutup dengan foto bersama, lalu para santri dan santriawati ini mendoakan para alumni SMAN 1 Sumber XII IPA 2 (D’PARO) dan para donatur agar diberikan kelapangan rizki, kemudahan dalam setiap pekerjaan, dan perlindungan dari Alloh SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Aamiin

Semoga menginpirasi untuk bisa berbagi, sisihkan sedikit rezeki kepada yang berhak.
oleh
Denis Sutrisno

Ini Masa Kecilku ^____^

Written By HIMASIS on Sabtu, 03 Agustus 2013 | 06:36



            

        Bersyukurlah buat temen-temen yang belajar al-quran ketika HAM sudah di koarkan. Pernah di TPA? Itu biasa, hehehe. karena dulu saya nakal, akhirnya orang tua saya memasukan saya agar belajar mengaji di mushallah dekat rumah, guru ngajinya masih muda, mahasiswa. Tampilan tempat mengaji ya seperti mushallah pada umumnya, yang beda itu rule nya. Mau tau? Pas dengernya bikin kepala berpikir buat ga mengaji di mushallah ini. Tapi sudah terlanjur basah, rule itu dibacakan manakala saya telah mendapatkan semua pengajiannya. Ini dia peraturan mencekam itu:

  1.  Shalat PAS lima waktu; 
  2.  Stor hafalan kitab (safinah apa sulamunnajah ya? Lupa, hehehe, kalau sudah khatam pindah ke kitab gundul);
  3. Hafalan kitab (lupa lagi namanya, pokonya yang awalnya ‘abdaubismillahiwarahmani’, kalau sudah naik tingkat hafalan amriti); 
  4. Hadir pukul 05.00 untuk memulai semua itu, kalaupun telat harus alasan yang syar’i (eg: membantu orang tua terlebih dahulu, so, termaafkan).

Naaah, gimana kalau semuanya tidak terpenuhi? Lain lagi ceritanya bos. Satu kali tidak melaksanakan shalat, itu satu pukulan kayu rotan = satu orang. Naaah, kalo satu kelompok sepuluh orang, ketika Anda tidak melaksanakan shalat sekali, Anda akan merasakan nikmatnya bara panas rotan itu ditelapak tangan Anda, hahahaha (ala pahlawan bertopeng). Kalo dua kesalahan? Tiga? Empat? Yaaa, hitung sendirilah, sudah mahasiswa tho? Sakitnya tidak ketulungan. Banyak diantara kita yang menangis, tapi tidak berguguran lhoh J. Posisi untuk melakukan iqab atau hukuman pun stategis, di tangga mushallah dekat dengan tempat wudhu, dekat kolam air juga. Jadi, buat yang tangannya kepanasan karena pukulan rotan, tiap ganti orang kita bisa langsung celupkan tangan kita ke kolam atau basuh tangan kita sepuas hati. Aaah, masa-masa yang indah, tetap melakukan itu tanpa dosa, polos. Baru sadar sekarang kalau itu semua adalah pesan bahwa siksaan dunia saja seperti itu, bagaimana di akhirat kelak? 

Suasana ramadhan ini mengingatkan saya waktu ramadhan-ramadhan dulu, yups! Waktu mengaji al-quran dipindah, tepat ba’da ashar. Pulang dari SD langsung berangkat TPA. Pulang TPA langsung caw ke mushallah deh. Saat puasa, ga krasa tuh! Mau maghrib tinggal tabuh bedug sendiri, siap-siap shalat maghrib, mengisi perut sebentar dilanjut shalat tarawih. Setelah itu tadarus al-quran sampai malam. Setelah sahur pergi ke Masjid terdekat sekadar untuk mengisi buku ramadhan. Sensasinya! Mata tak pernah padam! Temen-temen gitu juga kan? Saya baru sadar bahwa Islam itu hebat! Heeeebat pake banget! Disiplin! Tertib! Bebas, sebebas waktu saya kecil menjalaninya. :)

Selamat menunaikan ibadah puasa sobat, detik-detik terakhir untuk berpisah dengannya, fastabiqul khairat! Minal aidzin wal faidzin yaaah :) Taqabalallahu minna wa minkum, shiamana wa shiamakum :)

Penulis: nisa-anellis
Alumni: 2011

pengumuman SM-UPI 2013 !!

Written By HIMASIS on Kamis, 01 Agustus 2013 | 22:45



bagi yang merasa mengikuti Seleksi Mandiri-UPI 2013 udah bisa di liat loh hasilnya.
buka aja di http://sm.pmb.upi.edu/pengumuman/ dan cari deh namanya di jurusan yang dipilih.. semoga sukses yaa :)

Kuliah??? Kesini aja .... ^___^

Written By HIMASIS on Senin, 29 Juli 2013 | 22:41



                

     Welcome buat keluarga baru di setiap sekolah, khususnya siswa/i SMA N 1 Sumber. Yang baru merasakan setiap debaran dari detakan jantung kala melihat senior yang kece-kece, silahkan nikmati masa-masa indah itu, hehehe. Cukup deh sambutan buat anak baru standar SMA. Naaah, saya juga mau menyapa semua adik-adik saya di seluruh negeri yang masuk dunia perkuliahan, yang masuk dunia kerja juga ‘welcome to the jungle’, dua jempol yang menentukan pilihan buat kerja. Buat yang dikasih kesempatan sama Allah buat kuliah, naaah lhoh, jangan macem-macem! Inget, kalian yang kuliah telah menghanguskan sekian orang untuk memperebutkan bangku kuliah. Jadi, secara tidak langsung nasib temen-temen kalian yang sekarang kerja tuh ada di tangan kalian yang kuliah. Ya, bolehlah dulu main-main, pas SMA ngecengin senior, tidak begitu terasa perjuangan masuk SMA hingga sekonyong-konyong menjadi remaja yang idealis. Santai, saya tidak mengomentari idealisme kalian, itu salah satu fase yang harus kalian lewati. Woles aja. Ya, mbo’ ya eling, ini bukan masalah masa depan kamu aja lhoh, masa depan orang tua kamu kala mereka menginjak usia tua juga harus kamu yang jamin.

                Anyway, berbicara tentang MOS/ OSPEK adalah momen yang tak akan terlupakan, iya kan? Udah ngaku aja, hehehe. Ya memang awalnya saya berniat kerja, sudah mendapatkan kesempatan untuk bekerja di salah satu dealer atau di salah satu mini market yang sekarang menjamur dimana-mana. Yups! Saya mencoba berbagai kesempatan beasiswa untuk kuliah hanya iseng-iseng saja, tapi kata Aa Gym, di dunia ini tidak ada tuh yang namanya iseng-iseng, semuanya sudah diatur Allah, yippy! Saya memilih UPI, bukan apa-apa, itu hasil istikharah setelah sekian lama, hehehe.

                Kita mulai cerita OSPEK di UPI (universitas Padahal IKIP #eh). Jujur, saya lupa runtutannya, ya, saya mudah melupakan momen yang buat saya tidak begitu berharga (jangan ditiru). Yang jelas, dalam empat hari saya OSPEK (kalau tidak salah), saya berkempatan melihat betapa DAHSYAT-nya manusia atas izin Allah. Baru kali itu saya melihat Bandung yang begitu cantik dari atas, melihat gedung yang ternyata lebih tinggi dari teman saya yang paling tinggi. Berjalan sejauh mata memandang, benar-benar seakan sedang bermimpi. Ya, ini mimpi saya yang menjadi kenyataan, mimpi yang awalnya terkubur karena alasan ekonomi. Ya, kenyataan ini lebih indah dari mimpi yang terkubur.

                Kenapa ini lebih indah? Ya, ketika saya merasakan bahwa apa yang di layar televisi adalah fiksi, ternyata itu bukan fiksi, saya benar-benar melihat tokoh dalam televisi itu ada. Denny Indrayana, Andrea Hirata dan siapa lagi yang tak saya kenal. Ya, ini benar-benar indah. Saya tak pernah bermimpi ada bagian itu dalam mimpi saya. Semua gedung ini mempercantik mata saya dengan taman-taman yang sempurna. Kau tahu? Dunia ini begitu luas. GOR Ranggajati tempat saya berlatih Marching Band tidak ada apa-apanya kala saya masuk ke Gymnasium UPI. Mrinding. Oooh, benar-benar membuat saya lupa akan pertemuan dengan orang-orang hebat ini. Kau bertemu dengan berbagai manusia dari belahan khatulistiwa. Sudah tak ada romansa cinta manusia, yang ada kekaguman saya akan kebesaran-Nya. Mengizinkan sel-sel otak makhluknya untuk membuat semua ini. Allahu Akbar!

                Kala semua orang berlomba-lomba mencari informasi tentang OSPEK, saya rela menghitung bangunan yang ada di kampus saya, bolak-balik hanya ingin memastikan jumlahnya, menghafalkan rute jalannya, menghafal nama fakultasnya, hingga aku berpikir betapa bodohnya saya kala itu. Melelahkan. Memang katro’, saya tak pernah menemukannya di kampung halaman saya, jalan yang naik turun. Melelahkan. Eh, apalagi waktu itu bulan ramadhan lhoh. Wuaaaaaaah >.<. membayangkannya lagi membuat saya lelah. Bagaimana OSPEK-mu adik-adikku?? Pasti lebih indah, lebih menarik, lebih lucu dan lebih-lebih lainnya. Ayo, nyalakan semangat adik-adik kita yang sekarang dengan cerita-ceritamu .. :)

                Buat yang kelas tiga, mau dapetin pengalaman kayak gini? Atau mau yang lebih? Rasakan sensasinya hanya di perjalanan hidupmu, berjuanglah sekeras batu yang tak kalah diterjang ombak :)

Penulis: nisa-anellis
Alumni: 2011

Inikah Jilbabmu?? ^___^



          

        Selama saya ada di Bandung, saya baru menemukan wanita se-sholehah beliau, secantik beliau, secerdas beliau dan se-taat-taat wanita yang pernah saya temui. Rahmatilah dan lindungilah beliau atas kehendak-Mu Ya Rabb, aamiin. Ini cerita hampir setahun yang lalu, saat saya baru pindah kostan. Kamar saya berdepanan dengan salah seorang muslimah, pada saat itu saya pikir beliau itu jutek, saya tidak bisa membuka pembicaraan setiap saya bertemu beliau. Jelas, beliau hanya bicara seperlunya. Saya penasaran dengan keanggunan yang beliau kenakan, ceritanya saya berubah menjadi ‘stalker’ beliau. Beliau ternyata aktif dimana-mana tanpa menomor-duakan amanah utamya untuk kuliah, hafal Al-Quran pula. Ga habis pikir saya, bisa-bisanya melakukan itu semua tanpa ada yang terlewat, oh ya, yang [aling saya suka adalah beliau seorang muslimah yang menomor-SATU-kan kebersihan. Apik dan bersih pake banget >.<

            Setelah beberapa bulan saya berada di kostan itu dan yang membuat saya amat sangat senang adalah saya semakin dekat dengan beliau. Aslinya, semester tiga kemarin semester yang paling membuat saya malas, jadwal untuk bolos pun telah saya buat dengan rapih (jangan ditiru ya). Jelas, saya merasa jenuh dengan kondisi saya yang rentan dan sering sakit, seakan seakin jauh dengan teman-teman saya, apalagi jadwal kuliah selalu pagi. Udah kuliah tapi kayak anak SMA, hahaha (lebih tepatnya anak TeKa, sama-sama kecilnya). Beliau selalu menegur saya, beliau selalu sudah rapih setiap pukul 06.00 pagi, pada saat itu juga saya disapanya. ‘Sudah mandi el? Udah siap kuliah belum?’, kurang lebih begitu, yups! Saya selalu dalam kondisi mencorat-coret buku pribadi saya setiap beliau menyapa saya dan saya selalu menjawab, ‘hehehe, lagi sibuk bikin coretan the, males pake krudung, lama makenya, ntar aja jam 07.00-an berangkatnya’. Saya pikir beliau cuek, karena beliau hanya senyum-senyum dan langsung salam kemudian berangkat. Yups! Suatu hari, beliau mengetuk pintu kamar saya, seperti biasa saya sedang berkutat dengan buku coretan saya. Tiba –tiba beliau menawarkan kerudung langsung, ber-merk lagi dan tak kalah penting adalah krudungnya syar’I, tidak transparan dan besar. Saya bingung, ini dalam rangka apa? Beliau hanya bilang bahwa krudung itu sudah tak layak pakai lagi karena sudah kekecilan untuk beliau, padahal pas dipakai saya, beuuudh. Besarnyaaaa! (gaya upin ipin). Tidak satu biji, tapi banyak. Dan yang membuat saya seakan tertegur oleh Allah adalah kata-kata beliau, ‘bisa pakai krudung langsung kan kuliahnya?’ (sambil tersenyum dan meninggalkan saya). Allahuakbar! Don’t be lazy anymore El!!!! Aamiin.

            Banyak sekali kejadian yang membuat saya sangat merindukan beliau, apalagi yang terkait dengan jilbab. Setiap mau berangkat kuliah, beliau selalu menanyakan kepada saya pertanyaan-pertanyaan ini,  Transparan tidak ya?’, ’Sudah tertutupi kan?’, ‘Membentuk tidak?’. Saya bilang ga, iya dan ga, lhah memang tidak transparan, tertutup rapat dan tidak membentuk. Akhirnya karena saya penasaran dan sedikit kesal saya bertanya kepada beliau  (ya kesalnya bukan karena apa-apa, masa’ wong pakaian sudah se-syar’I itu masih nanya saja ~,~). ‘The, teteh kenapa sih pake krudung kayak gitu? Asa ribet banget? Kan udah syar’I, udah pake ciput krudung buat nahan rambut yang berbentuk bondu, pake ciput yang buat ngebentuk krudung, pake krudung buat nutupin leher trus pake krudung yang tebelnya, udah cantik pula. Trus kenapa masih nanya-nanya aja?’. Beliau kaget, akhirnya hari itu beliau telat kuliah karena harus menjawab pertanyaan saya, ‘begini el, ellis tahu kan bahwa pria diciptakan oleh Allah dengan daya imajinasi yang atas kehendaknya Maha Dahsyat. Jangan sampai kita memakai jilbab tetapi mendapat dosa atas jilbab kita’. Nah lhoh, kepala saya muter, bagaimana bisa? ‘Jadi, jangan sampai kita mengenakan jilbab yang transparan, menggunakan baju yang berbentuk dan larangan-larangan lainnya yang membuat orang lain, khusunya kaum adam terkena syahwat. Na’udzubillah. Mereka kena dosa dan jangan samapi kita kaum hawa menjadi sumber dosanya’. (Kurang lebih seperti itu, memang baku bahasa beliau). Masya Allah! Bisa-bisanya kepikiran sampai situ, Maha Dahsyat Allah. 

Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya’ (Q.S Al-Hijr: 14). Ya, janji Allah memang mudah kita temukan dalam setiap kedipan mata, janji yang tak akan bisa teringkari. Mereka yang dirahmati dengan keimananya, Ar-rahim. Bahkan mereka yang tak beriman kepada-Nya pun masih diberi kesempatan untuk menikmati segala kenikmatan dunia ini. Ar-Rahman.

Penulis: nisa-anellis
Alumni: 2011

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HIMAS1S - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger