Bersyukurlah
buat temen-temen yang belajar al-quran ketika HAM sudah di koarkan. Pernah di
TPA? Itu biasa, hehehe. karena dulu saya nakal, akhirnya orang tua saya
memasukan saya agar belajar mengaji di mushallah dekat rumah, guru ngajinya
masih muda, mahasiswa. Tampilan tempat mengaji ya seperti mushallah pada
umumnya, yang beda itu rule nya. Mau
tau? Pas dengernya bikin kepala berpikir buat ga mengaji di mushallah ini. Tapi sudah terlanjur basah, rule itu dibacakan manakala saya telah
mendapatkan semua pengajiannya. Ini dia peraturan mencekam itu:
- Shalat PAS lima waktu;
- Stor hafalan kitab (safinah apa sulamunnajah ya? Lupa, hehehe, kalau sudah khatam pindah ke kitab gundul);
- Hafalan kitab (lupa lagi namanya, pokonya yang awalnya ‘abdaubismillahiwarahmani’, kalau sudah naik tingkat hafalan amriti);
- Hadir pukul 05.00 untuk memulai semua itu, kalaupun telat harus alasan yang syar’i (eg: membantu orang tua terlebih dahulu, so, termaafkan).
Naaah, gimana kalau
semuanya tidak terpenuhi? Lain lagi ceritanya bos. Satu kali tidak melaksanakan
shalat, itu satu pukulan kayu rotan = satu orang. Naaah, kalo satu kelompok
sepuluh orang, ketika Anda tidak melaksanakan shalat sekali, Anda akan
merasakan nikmatnya bara panas rotan itu ditelapak tangan Anda, hahahaha (ala pahlawan
bertopeng). Kalo dua kesalahan? Tiga? Empat? Yaaa, hitung sendirilah, sudah
mahasiswa tho? Sakitnya tidak
ketulungan. Banyak diantara kita yang menangis, tapi tidak berguguran lhoh J. Posisi untuk melakukan iqab atau hukuman pun stategis, di tangga
mushallah dekat dengan tempat wudhu, dekat kolam air juga. Jadi, buat yang
tangannya kepanasan karena pukulan rotan, tiap ganti orang kita bisa langsung
celupkan tangan kita ke kolam atau basuh tangan kita sepuas hati. Aaah,
masa-masa yang indah, tetap melakukan itu tanpa dosa, polos. Baru sadar
sekarang kalau itu semua adalah pesan bahwa siksaan dunia saja seperti itu,
bagaimana di akhirat kelak?
Suasana ramadhan ini
mengingatkan saya waktu ramadhan-ramadhan dulu, yups! Waktu mengaji al-quran
dipindah, tepat ba’da ashar. Pulang dari SD langsung berangkat TPA. Pulang TPA
langsung caw ke mushallah deh. Saat
puasa, ga krasa tuh! Mau maghrib
tinggal tabuh bedug sendiri, siap-siap shalat maghrib, mengisi perut sebentar
dilanjut shalat tarawih. Setelah itu tadarus al-quran sampai malam. Setelah
sahur pergi ke Masjid terdekat sekadar untuk mengisi buku ramadhan. Sensasinya!
Mata tak pernah padam! Temen-temen gitu juga kan? Saya baru sadar bahwa Islam
itu hebat! Heeeebat pake banget! Disiplin! Tertib! Bebas, sebebas waktu saya
kecil menjalaninya. :)
Selamat menunaikan ibadah
puasa sobat, detik-detik terakhir untuk berpisah dengannya, fastabiqul khairat! Minal aidzin wal
faidzin yaaah :) Taqabalallahu minna wa
minkum, shiamana wa shiamakum :)
Penulis: nisa-anellis
Alumni: 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
JANGAN RAGU....KOMENT YUK!!!